Kartuagoda.Org Situs Taruhan Dengan Rating Kemenangan Tertinggi Se-Asia| Untuk LOGIN SITE Di HandPhone menggunakan Link : Kartuagoda.Org / Ratuagoda.com

Header Ads

BANDARQ Domino99 AGEN BANDARQ AGEN TOGEL TERPERCAYA

Cara Para Perempuan Korea Selatan Lawan Tekanan Buru-Buru Nikah

Cara Para Perempuan Korea Selatan Lawan Tekanan Buru-Buru Nikah

Cara Para Perempuan Korea Selatan Lawan Tekanan Buru-Buru Nikah



AGODAPOKER Sudah sebegitu lama membudaya menciptakan menikah lantas punya klasifikasi secara waktu, yaitu menikah lebih awal, pas, dan terlambat. Konstruksi sosial ini lambat-laun berujung pada desakan untuk membangun rumah tangga di umur tertentu.

Menanggapi kebiasaan yang telah sebegitu mengakar, khususnya di Asia, wanita Korea Selatan punya teknik tertentu. Melansir dari Bloomberg, telah sejak sejumlah waktu kemudian mereka mengampanyekan #NoMarriage.

Gerakan ini bahkan sudah menciptakan semacam jaringan sosial mempunyai nama Elite Without Marriage, I am Going Forward (EMIF). Salah satu yang kedapatan lumayan nyaring merundingkan kampanye ini ialah YouTuber, Baeck Ha-na.

"Konstruksi sosial menciptakan saya merasa tidak berhasil di umur 30-an sebab belum jadi istri, lagipula ibu. Tapi, kini saya merasa, ketimbang jadi kepunyaan orang lain, saya punya ambisi lebih baik guna masa depan,"

Baeck dan temannya, Jung Se-young, memanfaatkan channel YouTube mereka, SOLOdarity, sebagai platform untuk berkata tentang kekuasaan patriarki di Korea Selatan dan bagaimana teknik memberi wanita ruang guna berbicara.

Dalam diskusi, banyak sekali perempuan memilih guna tetap sendiri ketimbang menuruti desakan sosial guna menikah di bawah umur 20-an. Tagar No Marriage juga langsung unik perhatian publik di luar Korea Selatan.

Mengutip dari Fox News, pendiri EMIF Kang Han-byul menilai keselahan terbesar pemerintah Korea Selatan ialah gagal mendengarkan usulan para wanita sebagai pihak yang berisi dan mendidik anak-anak.

"Mereka (pemerintah Korsel) tidak jarang kali menjual gagasan bahwa nikah tersebut indah, punya anak tersebut luar biasa. Tapi, tak memerhatikan tidak sedikit hal tak terucap, khususnya soal psikis dan mental, semua perempuan, "tutur Han-byul.

Dampak Gerakan No Marriage di Korea Selatan
Gerakan melawan bimbingan pernikahan oleh wanita Korea Selatan ini mulai memberi dampak, khususnya di bidang ekonomi. Penurunan pergerakan ekonomi konstan terjadi sebab jumlah warga yang secara terus-menerus berkurang.

Berdasarkan data World Bank, Korea Selatan terdaftar sebagai negara dengan angka kelahiran tersendah di dunia. Pada 2010, 64.7 persen wanita Negeri Ginseng percaya menikah tersebut penting. Tapi, pada 2018 melulu 48,1 persen yang setuju pada usulan tersebut.

Lebih dari 20 persen tempat perayaan pernikahan di Seoul ditutup. Pada 2019, pihak pemerintah setempat pun mengumumkan bahwa minimal ada tiga sekolah dasar dan sekolah menengah kesatu yang tutup sebab kekurangan jumlah murid.

Melihat angka tersebut, pihak pemerintah Korea Selatan sudah membetuk Presidential Committee on Aging Society and Population Policy pada 2017. "Kami mesti konsentrasi pada bagaimana menikah dan mencetuskan tidak akan memberi batas ruang gerak perempuan,"

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.