Kata Jokowi, Ini Masalah Pengembangan Wisata Labuan Bajo Hingga Danau Toba

Kata Jokowi, Ini Masalah Pengembangan Wisata Labuan Bajo Hingga Danau Toba

Kata Jokowi, Ini Masalah Pengembangan Wisata Labuan Bajo Hingga Danau Toba

Kata Jokowi, Ini Masalah Pengembangan Wisata Labuan Bajo Hingga Danau Toba

Pengembangan wisata dengan menciptakan 10 wilayah wisata baru laksana Bali menjadi janji kampanye presiden Joko Widodo.

Dalam perkembangannya, Jokowi menyinggung pemerintah ketika ini baru memprioritaskan lima tujuan pariwisata yang sudah dikerjakan dengan serius.

"Mengenai pengembangan tujuan pariwisata prioritas 3 tahun kemudian sudah dikatakan bahwa bakal dibangun 10 Bali baru. Tapi kini kita memang baru memberi prioritas pada lima tempat terlebih dahulu,"

Ia pun telah mengunjungi sejumlah destinasi wisata Bali baru tersebut, di antaranya yaitu Danau Toba, Mandalika, Manado, dan Labuan Bajo.

"Saya telah kunjungi sejumlah daerah dan lihat langsung progres dan pengembangan tujuan wisata. Pertama saya pergi ke Mandalika, Danau Toba, Manado, Labuan Bajo. Saya nggak ke Borobudur sebab sudah pernah bolak balik ke sana telah tahu masalahnya," kata dia.

Dari kunjungannya ke sejumlah daerah tersebut, dirinya menuliskan ada sejumlah hal yang mesti disoroti. Pertama, permasalahan tentang pengaturan dan pengendalian tata ruang yang mesti dibenahi, laksana yang terjadi di Manado, Labuan Bajo dan Danau Toba.

"Masih terdapat problem penataan dan pengendalian tata ruang yang masih anda benahi. Terakhir terdapat masalah di Sulawesi Utara pun di Labuan Bajo, yang anda harapkan di Toba yang saya lihat pun masih ada," ucap Jokowi.

Kemudian perihal akses konektivitas menuju tujuan wisata. Kata Jokowi, tidak sedikit infrastruktur yang mesti dibenahi, tergolong terminal, bandara, landasan balap (runway) yang masih tidak cukup panjang, konektivitas jalan mengarah ke ke destinasi wisata, dan sehubungan dengan dermaga pelabuhan.

Ia juga menginstruksikan untuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk berbenah persoalan-persoalan tersebut.

Sebab kata dia, tujuan wistata 10 Bali baru itu dapat unik wisatawan guna datang ke Indonesia.

"Saya lihat contohnya di Labuan Bajo, Manado, ini seluruh perlu dirapikan secepatnya. Saya sudah ucapkan pada menteri, tahun depan mesti diselesaikan. Karena memang ada kesempatan besar untuk kita untuk unik wisatawan dari mancanegara yang diinginkan menghasilkan devisa sebanyak-banyaknya," tuturnya.

Tak melulu itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menyoroti soal kemudahan yang terdapat di tempat wisata baru guna dibenahi.

Jokowi meminta supaya pemerintah provinsi setempat langsung turun ke bawah berbenah hal tersebut.

"Pemerintah kabupaten/kota disuruh membenahi, contoh penataan PKL, resto-resto kecil, toilet, standar toilet minimal. sampai-sampai orang masuk sungguh-sungguh diberikan pelayanan yang baik," ucap dia.

Jokowi pun meminta untuk kepala wilayah yaitu Gubernur, Bupati, Wali Kota ikut gotong royong menangani berhubungan urusan pedagang, karyawan hotel, empunya kapal supaya diberikan training. Hal tersebut supaya bisa melayani wisatawan dengan baik dan ramah.

"Berkaitan produk yang terdapat di situ, sehubungan dengan pasar, pasar seni, kemudian kebiasaan yang butuh ditampilkan. Banyak sekali yang masih butuh dikerjakan. Misal tarian kebiasaan tradisi yang ada, dari segi materialnya bagus tapi minta ini di Bekraf beri suntikan di desain pakaian, kostum, dan lain-lain, yang dapat diperbaiki dengan suatu injeksi dari desainer yang baik," ucap dia.

"Promosi dilaksanakan secara besar-besaran. Sehingga sungguh-sungguh kita mendapatkan guna dan multiplayer efek besar dan efek pertumbuhan untuk ekonomi daerah," tutupnya.