Kenali 'Simbol' yang Menyebabkan Penyakit Jantung dan Stroke
Kenali 'Simbol' yang Menyebabkan Penyakit Jantung dan Stroke
Kenali 'Simbol' yang Menyebabkan Penyakit Jantung dan Stroke
AGODAPOKER Pola konsumsi masyarakat yang bergeser dari makanan tradisional ke makanan dengan komposisi tinggi kalori, tinggi lemak, gula, rendah serat dapat memengaruhi kesehatan.
Dijelaskan oleh Dika Rizki Imania, Dosen Fisioterapi Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, urusan ini menambah risiko munculnya sekian banyak masalah kesehatan, laksana obesitas, hipertensi, dislipidemia yang mengarah pada penyakit degeneratif.
Ia menuliskan pula, 'SIMBOL' atau sindrom metabolik adalahkelainan yang diakibatkan oleh penambahan obesitas atau kelompok dari faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
Berdasarkan keterangan dari WHO, 'SIMBOL' dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke andai ada 3 dari 5 poin di bawah ini.
1.Intoleransi glukosa (kadar gula puasa 110-126 mg/dL)
2.Obesitas abdomen (gemuk dengan perut buncit) dengan Indeks massa tubuh di atas 23 (kg/m2) dan lingkar perut di atas 80 cm (wanita) atau 90 cm (pria)
3.Kadar trigliserid selama atau lebih dari 175 mg/dL.
4.Kadar kolesterol jahat selama atau lebih dari 150 mg/dL.
5.Tekanan darah sistolik selama atau lebih dari 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.
"SIMBOL seringkali mulai terjadi pada umur sekitar 35 tahun (saat pola hidup berubah) bahkan pada zaman sekarang dapat sebelum umur 30 tahun," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (31/7/2019).
Di samping diet yang salah, kelaziman seperti merokok pun akan mempercepat evolusi sindrom metabolik menjadi penyakit yang serius. Sehingga pencegahan perlu dilaksanakan dengan mengolah pola hidup dan makanan dengan gizi yang baik serta seimbang.
"Manajemen stres yang benar, medical checkup teratur serta bareng fisioterapi yakni dengan adanya latihan jasmani dengan takaran yang tepat bakal dapat meminimalisir dan mendeteksi secara dini adanya SIMBOL," ungkapnya.
Kenali 'Simbol' yang Menyebabkan Penyakit Jantung dan Stroke
AGODAPOKER Pola konsumsi masyarakat yang bergeser dari makanan tradisional ke makanan dengan komposisi tinggi kalori, tinggi lemak, gula, rendah serat dapat memengaruhi kesehatan.
Dijelaskan oleh Dika Rizki Imania, Dosen Fisioterapi Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, urusan ini menambah risiko munculnya sekian banyak masalah kesehatan, laksana obesitas, hipertensi, dislipidemia yang mengarah pada penyakit degeneratif.
Ia menuliskan pula, 'SIMBOL' atau sindrom metabolik adalahkelainan yang diakibatkan oleh penambahan obesitas atau kelompok dari faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
Berdasarkan keterangan dari WHO, 'SIMBOL' dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke andai ada 3 dari 5 poin di bawah ini.
1.Intoleransi glukosa (kadar gula puasa 110-126 mg/dL)
2.Obesitas abdomen (gemuk dengan perut buncit) dengan Indeks massa tubuh di atas 23 (kg/m2) dan lingkar perut di atas 80 cm (wanita) atau 90 cm (pria)
3.Kadar trigliserid selama atau lebih dari 175 mg/dL.
4.Kadar kolesterol jahat selama atau lebih dari 150 mg/dL.
5.Tekanan darah sistolik selama atau lebih dari 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.
"SIMBOL seringkali mulai terjadi pada umur sekitar 35 tahun (saat pola hidup berubah) bahkan pada zaman sekarang dapat sebelum umur 30 tahun," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (31/7/2019).
Di samping diet yang salah, kelaziman seperti merokok pun akan mempercepat evolusi sindrom metabolik menjadi penyakit yang serius. Sehingga pencegahan perlu dilaksanakan dengan mengolah pola hidup dan makanan dengan gizi yang baik serta seimbang.
"Manajemen stres yang benar, medical checkup teratur serta bareng fisioterapi yakni dengan adanya latihan jasmani dengan takaran yang tepat bakal dapat meminimalisir dan mendeteksi secara dini adanya SIMBOL," ungkapnya.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.