Pantai Sanur Bakal Punya Asbak Raksasa

Pantai Sanur Bakal Punya Asbak Raksasa

Pantai Sanur Bakal Punya Asbak Raksasa

Sebanyak lima dari rencana total 10 titik tempat mengisap rokok yang dilengkapi dengan asbak berukuran besar, bakal ditempatkan di sepanjang Pantai Sanur, Denpasar, Bali, sebagai di antara upaya untuk meminimalisir sampah puntung cerutu dan akibat negatif rokok untuk kesehatan.

"Perokok tidak melulu sering mengumbar asap di ruang publik, tapi pun sering melemparkan puntung cerutu di sembarang tempat. Seperti tidak sedikit ditemui di kawasan-kawasan wisata di Bali, tergolong pantai,"

Ia menuliskan saat melakukan pekerjaan bersih pantai sejumlah waktu lalu, anggota komunitasnya mengoleksi sampah puntung cerutu dalam jumlah yang besar.

Atas dasar itu, Komunitas Malu Dong berkomitmen dan menginisiasi gerakan sosial bertema #KurangiRisiko yang salah satunya dengan menciptakan asbak besar di sejumlah pantai yang ramai dikunjungi wisatawan.

"Saat ini titik mengisap rokok ini telah terpasang di area di Pantai Mertasari, Sindhu, Segara, Biaung dan area Padanggalak," katanya.

Di samping penempatan asbak berukuran besar, dalam gerakan sosial #KurangiResiko, Komunitas Malu Dong pun kembali melakukan pekerjaan bersih pantai yang dilaksanakan di Pantai Sindhu, Sanur dengan melibatkan selama 100 orang peserta.

Para peserta tidak melulu berasal dari Komunitas Malu Dong, tapi pun dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Denpasar, aktivis lingkungan, dan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan yang pun turut didukung oleh suatu perusahaan cerutu besar.

Sementara itu, pegiat media sosial Bali, Puja Astawa, yang ikut berpartisipasi dalam pekerjaan itu, menuliskan masalah sampah dan puntung cerutu adalahhal serius yang mesti segera ditanggulangi karena dapat dominan ke perekonomian, hal kesehatan masyarakat dan kesucian lingkungan.

"Saya mengapresiasi Komunitas Malu Dong yang sudah berupaya menuntaskan masalah puntung cerutu ini. Saya bercita-cita gerakan #KurangiResiko ini dapat membalikkan keindahan wisata Denpasar dan pun Bali, sebab pariwisata ialah roda penggerak ekonomi di Bali,"

Ia mengatakan, sekiranya gerakan tersebut telah ada semenjak dulu, maka sampah di lautan pastinya tidak sebanyak ketika ini.

Meskipun begitu, disebutnya, tidak terdapat kata terlambat guna bergerak bareng menyelamatkan lingkungan.

"Ini demi Bali juga. Semoga mulai dari kini setelah ditempatkan titik mengisap rokok ini semua perokok diharapkan dapat menjadi misal perokok yang bertanggung jawab,''

Sebelumnya, di akun media sosial Instagram-nya @Haipuja, ia mengunggah video berjudul "Kurangi Resiko" yang mengandung imbauan guna menyayangi diri sendiri dengan berhenti merokok.

Akan tetapi, bilamana perokok sulit berhenti merokok, ia menyarankan supaya perokok berpindah ke produk tembakau alternatif.

"Usaha meminimalisir risiko itu tidak sedikit caranya, dapat dengan buang sampah pada tempatnya, atau ganti cerutu dengan produk alternatif,"