Kartuagoda.Org Situs Taruhan Dengan Rating Kemenangan Tertinggi Se-Asia| Untuk LOGIN SITE Di HandPhone menggunakan Link : Kartuagoda.Org / Ratuagoda.com

Header Ads

BANDARQ Domino99 AGEN BANDARQ AGEN TOGEL TERPERCAYA

Peneliti Jelaskan Fenomena Topi Awan di Rinjani

Peneliti Jelaskan Fenomena Topi Awan di Rinjani

Peneliti Jelaskan Fenomena Topi Awan di Rinjani



Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan gejala terbentuknya gejala "topi awan" putih tebal yang melingkari puncak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Subbidang Prediksi Cuaca BMKG, Agie Wandala Putra menyatakan secara ilmiah topi awan tersebut disebut awan lentikular. Ia menjelaskan, awan lentikular terbentuk ketika udara bergerak ke atas melalui gunung, sampai-sampai mendapat pendinginan yang lumayan untuk terjadi kondensasi.

"Awan lentikular memiliki ciri khas yang spesial sebab posisinya tidak bergerak layaknya awan jenis lainnya dan berbentuk padat,"

Agie menyatakan awan ini berbentuk lingkaran pipih laksana payung layaknya gambar yang tersebar di media sosial. Ia menuliskan awan lentikular tidak jarang terjadi di ketika musim kering.

"Justru kalau tersebut terjadi saat lagi tidak terdapat hujan. Jadi menyusun pertemuan suhu udara. namun tidak dapat menjulang ke atas jadi mampet di pucuk atau puncak gunung sebab perbedaan basah dan kering yang signifikan,"

Agie menuliskan awan lentikular biasa didatangi di lokasi pegunungan. Terbentuknya awan ini juga diakibatkan oleh topografi gunung. Ia menyebut gejala ini tak langka. Ia menyebut gejala ini lazim namun jarang terjadi.

"Hal ini sebab awan lentikular diprovokasi oleh topografi gunung dan tegak lurus terhadap arah angin,"

Agie mengatakan gejala topi awan ini bukanlah gejala yang mesti ditakuti masyarakat. Pasalnya, gejala ini tidak membahayakan jiwa manusia.

Akan tetapi, Agie menuliskan awan lentikular memang menciptakan suhu di puncak gunung menurun. Fenomena ini dinamakan adalahhal yang umum untuk para pendaki.

Jadi dia tersebut bukan sesuatu yang riskan meskipun bila kita di puncak gunungnya agak dingin. Tetapi awan ini tidak boleh dijadikan sesuatu takhayul. Kalau ada peluang ini, diabadikan saja," kata Agie.

Lebih lanjut, Agie menuliskan awan lentikular ini mengakibatkan kendala untuk pesawat yang melewati wilayah gunung lokasi awan tersebut berada.

"Hal ini sebab gelombang gunung dan pusaran angin yang kencang dapat mengakibatkan turbulensi enteng pada pesawat,"

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.