Kartuagoda.Org Situs Taruhan Dengan Rating Kemenangan Tertinggi Se-Asia| Untuk LOGIN SITE Di HandPhone menggunakan Link : Kartuagoda.Org / Ratuagoda.com

Header Ads

BANDARQ Domino99 AGEN BANDARQ AGEN TOGEL TERPERCAYA

Berbeda dengan Insmonia, Hipersomnia Bikin Mengantuk Sepanjang Hari

Berbeda dengan Insmonia, Hipersomnia Bikin Mengantuk Sepanjang Hari

Berbeda dengan Insmonia, Hipersomnia Bikin Mengantuk Sepanjang Hari

Teman-teman barangkali pernah mendengar istilah insomnia. Insomnia adalahsuatu gangguan istirahat yang menciptakan penderitanya susah tidur. Agodapoker Poker Legenda

Insomnia juga dapat membuat penderitanya terbangun sampai berkali-kali ketika tidur, bahkan dapat bangun terlampau pagi dan tidak dapat tidur lagi.

Nah, di samping insomnia, terdapat gangguan istirahat yang lain. Namanya hipersomnia. Hipersomnia ini bertolak belakang dengan insomnia.

Kalau penderita insomnia susah tidur pada malam hari, kebalikannya penderita hipersomnia malah akan merasa mengantuk sepanjang hari.

Bahkan andai penderita hipersomnia sudah lumayan tidur di malam hari, mereka bakal tetap merasa mengantuk di siang hari.

Yuk, anda cari tahu lebih lanjut mengenai hipersomnia dan perbedaannya dengan insomnia!

Bisa Tertidur Kapan Saja

Tahukah teman-teman? Ternyata penderita hipersomnia dapat tertidur kapan saja, lo.

Bahkan, terdapat mereka juga dapat tidur ketika sedang melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, contohnya saat belajar atau memenuhi ujian.

Itu sebab mereka merasa terlampau mengantuk, khususnya pada siang hari, sampai-sampai mereka menghabiskan tidak sedikit waktunya melulu untuk tidur.

Maka itu, penderita insomnia seringkali mengalami penurunan keterampilan intelektual yang disebabkan dari rasa kantuk itu.

Bagaimana Seseorang Bisa Dikatakan Hipersomnia?

Hipersomnia sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni hipersomnia primer dan hipersomnia sekunder.

Berdasarkan keterangan dari para berpengalaman kesehatan, seseorang dapat lebih gampang terserang hipersomnia sekunder daripada hipersomnia primer.

Hipersomnia primer seringkali terjadi sebab adanya gangguan pada sistem saraf pusat saat menata waktu untuk istirahat dan bangun.

Sedangkan hipersomnia sekunder terjadi sebab kondisi kesehatan tertentu, teman-teman.

Misalnya kelelahan, stres, berat badan berlebih, kelemahan waktu tidur, merasakan gangguan istirahat lainnya, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Di samping itu, hipersomnia sekunder ternyata juga dapat terjadi karena hal genetik.

Jika orang tua atau anggota family ada yang merasakan hipersomnia, bisa jadi besar kita pun akan mengalaminya.

Gejala Hipersomnia

Di samping mengantuk yang berlebihan pada siang hari, ada sejumlah gejala beda yang diakibatkan oleh hipersomnia.

Penderita hipersomnia seringkali akan merasa lemas, susah untuk beranggapan dan berbicara, serta kehilangan selera makan.

Mereka juga seringkali merasa lebih cemas, gelisah, emosi yang tidak stabil, dan susah untuk menilik hal-hal sederhana.

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.