Sandang Disabilitas Fisik, Fiona Bagikan Pelajaran tentang Cinta yang Inklusif
Sandang Disabilitas Fisik, Fiona Bagikan Pelajaran tentang Cinta yang Inklusif
Sandang Disabilitas Fisik, Fiona Bagikan Pelajaran tentang Cinta yang Inklusif
Seorang penyandang disabilitas bernama Fiona membagikan kisah cintanya. Perempuan berusia 26 th. ini membagikan pelajaran yang ia mampu selama berhubungan bersama non-disabilitas.
Dilansir berasal dari disabilityhorizons.com, Fiona punyai hemiplegia yang mempengaruhi mobiltitas di satu segi tubuhnya. Hal ini tak menghalanginya didalam mencari pasangan hidup.
Pertemuan Fiona bersama kekasihnya berawal berasal dari seorang kawan yang mempertemukan keduanya. Diawali saling mengambil alih nomor ponsel dan memilih tanggal untuk bertemu.
“Mengirim pesan kepadanya sudah mengakibatkan lebih dari satu perasaan sebelum akan bertemu,” katanya Agodapoker poker republik.
Saat bertemu, begitu pria itu tersenyum, Fiona saat itu juga meleleh. Pertemuan-pertemuan sesudah itu dilakukan. Mereka berjalan-jalan bersama di bukit dan taman hutan. Fiona tambah mencintai pria itu dan mengungkapkan perasaannya.
Pria itu baik dan terima Fiona sepernuhnya. “Kami sekarang hidup bersama. Dia memperlakukan saya bersama baik. Sejujurnya saya tidak mampu menjadi lebih dicintai, didengarkan, dihormati, didukung, dan dilindungi.”
Pelajaran yang Didapat Fiona
Fiona mengaku sudah studi banyak hal melalui jalinan ini. Ia mengajari pasangannya perihal hemiplegia termasuk langkah melindungi diri dan apa saja yang mampu menolong kebutuhannya.
Pelajaran lainnya adalah bagaimana mengelola emosi, memberi ruang satu sama lain untuk meniti hobi masing-masing dan mendapatkan yang terbaik untuk keduanya.
Komunikasi adalah kuncinya, seperti halnya bersama pasangan lain di mana pun. Saya punyai pacar dan keluarganya terima saya bersama sepenuh hati. Kami termasuk punyai kawan luar biasa yang memberi tambahan kita pemberian besar,” katanya.
Perempuan asal Inggris ini menambahkan, disabilitas mungkin menghambat kebolehan seseorang untuk laksanakan bermacam hal. Tapi seluruh orang pantas meraih cinta dan ada seseorang di luar sana yang diciptakan sebagai pasangan.
“Belajar untuk mencintai diri sendiri dan percaya diri. Orang-orang berkunjung dan pergi, namun jadi dirimu adalah yang paling penting.”
Menjadi difabel tidak memilih siapa pasangan seseorang. Orang difabel bukan bermakna tidak mampu berpacaran bersama orang non-disabilitas. Hal terpenting adalah keduanya punyai perasaan satu sama lain.
Terbuka dan jujur satu sama lain jadi pelajaran selanjutnya. Ungkapkan apa yang mampu dan tidak mampu dilakukan sebagai seorang difabel. Jangan dulu kuatir untuk meminta bantuan.
“Membiarkan pasangan Anda menolong Anda bersama langkah apa pun yang mereka mampu laksanakan bukan lah tanda kelemahan. Jika mereka mencintaimu dan menghendaki membantu, maka biarkan mereka membantu,” pungkas Fiona.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.