BANDARQ TERBAIK Penyebar Hoaks Jokowi PKI Tak Mau Minta Maaf
BANDARQ TERBAIK Penyebar Hoaks Jokowi PKI Tak Mau Minta Maaf
" Ada yang menghinda Presiden, gambar Presiden PKI salah satunya di akun SR23. Juga ada beberapa gambar konten yang disebarkan," ujar Kasubdit I Dittipid Siber Mabes Polri, Kombes Dani Kustoni
Dani mengatakan akun SR23 memiliki sekitar 100 ribu follower. Akun tersebut sudah diblokir, tetapi Jundi malah membuat banyak akun baru.
Beberapa akun yang sempat terlacak seperti suararakyat23, suararakya123id, suararakyat23.ind, sr23.offlcial, sr23offlcial, sr23_offlcial, suararakyat23_ind, dan scrt_dta. Khusus untuk sr23_offIcial, kata Dani, telah memiliki 69 ribu follower dan pertama kali membuat unggahan pada 1 Maret 2018.
" Sampai tanggal 12 Oktober 2018 telah posting sebanyak 1186 kali atau setidaknya 5 konten yang dipostingnya setiap hari," kata Dani.
Jundi diketahui aktif menyebar konten negatif sejak akhir 2016. Pelaku membuat unggahan dengan materi yang diedit sendiri.
" Ada 143 file baik itu foto atau pun stempel menggunaan SR23. Yang bersangkutan membuat meme dan gambar editing sendiri," kata Dani.
Menurut dia, Jundi melakukan perbuatan atas inisiatif sendiri dan tanpa perintah dari pihak manapun. Meski demikian, polisi masih mendalami kasus tersebut.
" Ada beberapa kepentingan terbatas pada kehidupan ekonomi yang bersangkutan. Salah satu contoh untuk mengisi pulsa atau ada permintaan mendukung mengisi," kata Dani.
Jundi meminta maaf atas perbuatan yang telah dia lakukan. Permintaan maaf itu dia tujukan kepada keluarga, masyarakat Indonesia, serta kepada Polri.
"Saya juga memohon ampun kepada Allah, Tuhan saya atas postingan di akun Instagram saya," kata Jundi.
Tetapi, dia tidak menyebut Jokowi sebagai pihak yang dimintai maaf. Sebab, dia merasa tidak mengedit sendiri unggahan Jokowi PKI.
"Itu bukan saya yang edit. Itu ada di Instagram terus saya share sendiri," kata dia.
Selanjutnya, Jundi mengatakan perbuatannya menyebar unggahan bernada kebencian sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Dia mengaku diri sebagai orang awam yang tidak tahu perbuatannya dapat dikenai sanksi pidana.
"Waktu itu saya jarang lihat berita penangkapan itu (pelaku hatespeech). Saya pikir aman-aman saja," kata Jundi.
Lebih lanjut, Jundi mengakui kurang menyukai kebijakan Jokowi yang memberatkan rakyat. Hal itulah yang menjadi alasan dia menyebarkan meme hoaks.
"Awalnya dari kasus Ahok, karena menista agama. Awalnya untuk melawan Ahok. Kenapa Pak Jokowi (ikut jadi konten), karena nggak suka sama kebijakannya. Banyak barang-barang yang dinaikkan (harganya) tapi tidak diumumkan," ucap dia.
BANDARQ TERBAIK Penyebar Hoaks Jokowi PKI Tak Mau Minta Maaf
Admin akun Instagram SR23, diketahui beridentitas Jundi, ditangkap polisi. Dia ditetapkan sebagai tersangka penyebaran unggahan meme dan foto yang menyebut Presiden Joko Widodo sebagai kader PKI.
" Ada yang menghinda Presiden, gambar Presiden PKI salah satunya di akun SR23. Juga ada beberapa gambar konten yang disebarkan," ujar Kasubdit I Dittipid Siber Mabes Polri, Kombes Dani Kustoni
Dani mengatakan akun SR23 memiliki sekitar 100 ribu follower. Akun tersebut sudah diblokir, tetapi Jundi malah membuat banyak akun baru.
Beberapa akun yang sempat terlacak seperti suararakyat23, suararakya123id, suararakyat23.ind, sr23.offlcial, sr23offlcial, sr23_offlcial, suararakyat23_ind, dan scrt_dta. Khusus untuk sr23_offIcial, kata Dani, telah memiliki 69 ribu follower dan pertama kali membuat unggahan pada 1 Maret 2018.
" Sampai tanggal 12 Oktober 2018 telah posting sebanyak 1186 kali atau setidaknya 5 konten yang dipostingnya setiap hari," kata Dani.
Jundi diketahui aktif menyebar konten negatif sejak akhir 2016. Pelaku membuat unggahan dengan materi yang diedit sendiri.
" Ada 143 file baik itu foto atau pun stempel menggunaan SR23. Yang bersangkutan membuat meme dan gambar editing sendiri," kata Dani.
Menurut dia, Jundi melakukan perbuatan atas inisiatif sendiri dan tanpa perintah dari pihak manapun. Meski demikian, polisi masih mendalami kasus tersebut.
" Ada beberapa kepentingan terbatas pada kehidupan ekonomi yang bersangkutan. Salah satu contoh untuk mengisi pulsa atau ada permintaan mendukung mengisi," kata Dani.
Jundi meminta maaf atas perbuatan yang telah dia lakukan. Permintaan maaf itu dia tujukan kepada keluarga, masyarakat Indonesia, serta kepada Polri.
"Saya juga memohon ampun kepada Allah, Tuhan saya atas postingan di akun Instagram saya," kata Jundi.
Tetapi, dia tidak menyebut Jokowi sebagai pihak yang dimintai maaf. Sebab, dia merasa tidak mengedit sendiri unggahan Jokowi PKI.
"Itu bukan saya yang edit. Itu ada di Instagram terus saya share sendiri," kata dia.
Selanjutnya, Jundi mengatakan perbuatannya menyebar unggahan bernada kebencian sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Dia mengaku diri sebagai orang awam yang tidak tahu perbuatannya dapat dikenai sanksi pidana.
"Waktu itu saya jarang lihat berita penangkapan itu (pelaku hatespeech). Saya pikir aman-aman saja," kata Jundi.
Lebih lanjut, Jundi mengakui kurang menyukai kebijakan Jokowi yang memberatkan rakyat. Hal itulah yang menjadi alasan dia menyebarkan meme hoaks.
"Awalnya dari kasus Ahok, karena menista agama. Awalnya untuk melawan Ahok. Kenapa Pak Jokowi (ikut jadi konten), karena nggak suka sama kebijakannya. Banyak barang-barang yang dinaikkan (harganya) tapi tidak diumumkan," ucap dia.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.