BANDARQ TERBAIK Sosok Viral Tukang Bakso Necis
BANDARQ TERBAIK Sosok Viral Tukang Bakso Necis
BANDARQ TERBAIK
Pria yang menjual bakso di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dulu bahkan melengkapi pakaian necisnya dengan topi khas koboi.
Rinto mengatakan sengaja berpakaian rapi khas karyawan kantor karena punya banyak koleksi pakaian.
" Sayang saja kalau cuma dipajang. Lagian kalau pakaian biasa pergi menjual rasanya rezeki saja menurun,
Berjualan bakso sejak berumur 18 tahun, Rinto adalah sosok perantau dari Desa Bonto Parang, Kabupaten Takalar.
" Saya kira-kira sudah 20 tahun di Makassar. Jualan bakso baru sekitar 18 tahunan," kata dia.
Rinto kerap berdagang sejak pukul 17.00 WITA. Biasanya, bakso yang dijualnya ludes pada pukul 22.00 WITA.
Dia menjual seporsi bakso dengan harga Rp10 ribu. " Tapi kalau ada yang mau beli Rp5 ribu atau Rp3 ribu juga bisa," ucap dia.
Selama merantau, Rinto menumpang di rumah kerabatnya Daeng Lau. Sosok Lau bercerita bahwa Rinto mencintai keindahan dan terbiasa hidup bersih.
Salah satu buktinya yaitu bunga-bunga yang ditanam Rinto.
"Dia yang tanam itu bunga di luar, dia yang rawat tiap hari," kata Lau menunjuk bunga di halaman rumahnya.
Meski terbiasa hidup bersih dan tampil unik, masih ada saja cibiran yang diterima Rinto.
Lau bercerita pernah mendapat pertanyaan dari pegawai kelurahan mengenai kondisi kejiwaan Rinto.
"Pernah saya ditanya, Rinto apakah dia sehat (kejiwaannya) atau tidak. Ya saya jawab saja kalau adik sepupu saya ini sehat walafiat," kata Lau.
Tetapi, belakangan pegawai kantor kelurahan itu kagum terhadap konsistensi pekerjaan Rinto. "Sudah 18 tahun loh dia jualan dengan gaya seperti itu," kata Lau.
BANDARQ TERBAIK Sosok Viral Tukang Bakso Necis
BANDARQ TERBAIK
Tak seperti penjual bakso, sosok Mas Koboi menyita daya tarik. Pria bernama asli Rinto Daeng Sitaba itu kerap berpakaian necis dengan dasi dan sepatu yang mengkilap.
Pria yang menjual bakso di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dulu bahkan melengkapi pakaian necisnya dengan topi khas koboi.
Rinto mengatakan sengaja berpakaian rapi khas karyawan kantor karena punya banyak koleksi pakaian.
" Sayang saja kalau cuma dipajang. Lagian kalau pakaian biasa pergi menjual rasanya rezeki saja menurun,
Berjualan bakso sejak berumur 18 tahun, Rinto adalah sosok perantau dari Desa Bonto Parang, Kabupaten Takalar.
" Saya kira-kira sudah 20 tahun di Makassar. Jualan bakso baru sekitar 18 tahunan," kata dia.
Rinto kerap berdagang sejak pukul 17.00 WITA. Biasanya, bakso yang dijualnya ludes pada pukul 22.00 WITA.
Dia menjual seporsi bakso dengan harga Rp10 ribu. " Tapi kalau ada yang mau beli Rp5 ribu atau Rp3 ribu juga bisa," ucap dia.
Selama merantau, Rinto menumpang di rumah kerabatnya Daeng Lau. Sosok Lau bercerita bahwa Rinto mencintai keindahan dan terbiasa hidup bersih.
Salah satu buktinya yaitu bunga-bunga yang ditanam Rinto.
"Dia yang tanam itu bunga di luar, dia yang rawat tiap hari," kata Lau menunjuk bunga di halaman rumahnya.
Meski terbiasa hidup bersih dan tampil unik, masih ada saja cibiran yang diterima Rinto.
Lau bercerita pernah mendapat pertanyaan dari pegawai kelurahan mengenai kondisi kejiwaan Rinto.
"Pernah saya ditanya, Rinto apakah dia sehat (kejiwaannya) atau tidak. Ya saya jawab saja kalau adik sepupu saya ini sehat walafiat," kata Lau.
Tetapi, belakangan pegawai kantor kelurahan itu kagum terhadap konsistensi pekerjaan Rinto. "Sudah 18 tahun loh dia jualan dengan gaya seperti itu," kata Lau.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.