BANDARQ TERBAIK Tujuh Warga Nias Tertimbun Longsor, Lokasi Sulit Dijangkau
Tujuh Warga Nias Tertimbun Longsor, Lokasi Sulit Dijangkau
Tujuh Warga Nias Tertimbun Longsor, Lokasi Sulit Dijangkau
Bencana alam tanah longsor yang terjadi di Desa Sukamaju Mohili, Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, menimbun satu rumah warga. Rumah tersebut dihuni oleh tujuh orang.
"Tujuh penghuni rumah tertimbun, satu ditemukan meninggal dunia dan enam lainnya masih dalam pencarian," kata Koordinator Basarnas Nias, Tonggor Gultom, Minggu (11/11).
Ia mengatakan, bencana tanah longsor yang menimbun rumah warga di Nias Selatan pada Sabtu pagi (10/11) disebabkan hujan yang turun terus menerus. Hujan deras terjadi di daerah itu dalam beberapa hari terakhir.
"Hujan terus menerus, menyebabkan tanah menjadi labil dan terjadi longsor," katanya.
Personel Basarnas Nias bersama BPBD Nias Selatan, polisi, TNI dan warga setempat telah melakukan pencarian terhadap korban. Dalam pencarian itu,satu korban atas nama Kristofen Hulu (4) telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sedangkan enam korban lainnya yang belum ditemukan adalah Aristina Laia alias ina Elsa (33), Dalman Hulu (7), Setiamas Hulu alias ina Putri (30), Rei Jaya Hulu (3), Putri Hulu (5) dan Noverman Hulu (2).
"Personel kita baru tiba (Sabtu) sore karena lokasi tempat longsor agak jauh dan jalannya cukup parah dan sulit dijangkau," katanya.
Karena waktu sudah tidak memungkinkan, pencarian hari pertama dihentikan dan dilanjutkan hari ini. Alat-alat berat pun diturunkan guna mencari korban yang masih tertimbun.
Puluhan rumah di Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, terendam banjir akibat hujan yang turun terus menerus mengguyur daerah itu sejak beberapa hari terakhir.
Menurut penutuan salah satu warga, Kadar Dachi, lokasi yang paling parah terendam banjir ada di sekitar kilometer tiga dekat kantor DPRD dan sepanjang Jalan Diponegoro. Air merendam rumah warga dan jalan akibat hujan deras yang turun mulai Kamis (1/11). Air tersebut tidak mengalir dengan baik karena saluran air atau parit tersumbat dan terlalu kecil.
"Saluran air di sejumlah lokasi yang terendam air tersumbat dan terlalu kecil, bahkan di beberapa lokasi yang terendam air parit atau drainase terbatas," katanya.
Ia juga menjelaskan air memang kerap menggenangi jalan dan rumah rumah warga jika curah hujan tinggi dan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Karena itu, pemangku kepentingan di Nias Selatan diharapkan bisa mencari solusi untuk mencegah dan menanggulangi masalah banjir di Ibu Kota Nias Selatan, Teluk Dalam.
"Kami sangat berharap kepada Pemkab Nias Selatan dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami kondisi riil yang dihadapi masyarakat saat ini dan tanggap menyikapi dan mengimplementasi apa yang menjadi skala prioritas," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Nias Selatan Tandrambowo Lase, membenarkan jika saat ini sejumlah jalan dan rumah warga terendam air di Ibu Kota Nias Selatan. Penyebabnya, menurut dia adalah akibat hujan deras yang turun terus menerus dan tak kunjung berhenti di Nias Selatan.
"Betul dan terjadi akibat hujan yang turun dengan deras terus menerus dan kami saat ini sedang bekerja," katanya. (*)
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.