Banjir Bandang di Nepal Menewaskan 30 Orang
Banjir Bandang di Nepal Menewaskan 30 Orang
Banjir Bandang di Nepal Menewaskan 30 Orang
Banjir bandang dan tanah longsor di Nepal yang dirangsang oleh hujan deras menewaskan 15 orang dan melukai 12 lainnya sedangkan 18 lainnya hilang, kata semua pejabat setempat, pada Sabtu (13/7).
Kematian terakhir menjangkau 30 jumlah orang yang tewas dalam hujan yang turun semenjak Kamis (11/7) sudah menggempur negara yang berada salah satu China dan India ini.
Para pejabat mengatakan, Sungai Kosi di unsur timur Nepal, yang mengalir ke negara unsur Bihar, unsur timur India, sudah naik di atas batas bahaya.
Kosi sudah menjadi perhatian serius untuk India dan Nepal semenjak sungai tersebut meluap pada 2008 dan berganti arah, membenamkan tanah dan memprovokasi lebih dari 2 juta orang di Bihar. Sekitar 500 orang tewas dalam bencana tersebut.
Tiga puluh dari 56 pintu air di sepanjang Kosi di perbatasan Indo-Nepal sudah dibuka, dan kesebelasan penyelamat dikerahkan guna mengevakuasi warga desa, kata semua pejabat.
Kantor cuaca mendesak warga guna tetap waspada, menuliskan hujan lebat diduga akan berlanjut sampai akhir pekan.
"Meskipun hujan sudah mereda di sejumlah daerah, orang mesti tetap paling berhati-hati sebab ada bisa jadi hujan lebat sampai Minggu (14/7)," kata pejabat departemen cuaca Bibhuti Pokharel untuk Reuters.
Hujan deras tahunan, yang seringkali dimulai pada Juni dan berlanjut sampai September, paling penting untuk Nepal, negara berpenduduk 30 juta orang, dan India.
Pasalnya kedua negara ini bergantung pada hujan tahunan guna pertanian.
Tapi hujan menciptakan tanah longsor dan banjir tidak jarang terjadi, menewaskan puluhan orang masing-masing tahunnya.
Banjir Bandang di Nepal Menewaskan 30 Orang
Banjir bandang dan tanah longsor di Nepal yang dirangsang oleh hujan deras menewaskan 15 orang dan melukai 12 lainnya sedangkan 18 lainnya hilang, kata semua pejabat setempat, pada Sabtu (13/7).
Kematian terakhir menjangkau 30 jumlah orang yang tewas dalam hujan yang turun semenjak Kamis (11/7) sudah menggempur negara yang berada salah satu China dan India ini.
Para pejabat mengatakan, Sungai Kosi di unsur timur Nepal, yang mengalir ke negara unsur Bihar, unsur timur India, sudah naik di atas batas bahaya.
Kosi sudah menjadi perhatian serius untuk India dan Nepal semenjak sungai tersebut meluap pada 2008 dan berganti arah, membenamkan tanah dan memprovokasi lebih dari 2 juta orang di Bihar. Sekitar 500 orang tewas dalam bencana tersebut.
Tiga puluh dari 56 pintu air di sepanjang Kosi di perbatasan Indo-Nepal sudah dibuka, dan kesebelasan penyelamat dikerahkan guna mengevakuasi warga desa, kata semua pejabat.
Kantor cuaca mendesak warga guna tetap waspada, menuliskan hujan lebat diduga akan berlanjut sampai akhir pekan.
"Meskipun hujan sudah mereda di sejumlah daerah, orang mesti tetap paling berhati-hati sebab ada bisa jadi hujan lebat sampai Minggu (14/7)," kata pejabat departemen cuaca Bibhuti Pokharel untuk Reuters.
Hujan deras tahunan, yang seringkali dimulai pada Juni dan berlanjut sampai September, paling penting untuk Nepal, negara berpenduduk 30 juta orang, dan India.
Pasalnya kedua negara ini bergantung pada hujan tahunan guna pertanian.
Tapi hujan menciptakan tanah longsor dan banjir tidak jarang terjadi, menewaskan puluhan orang masing-masing tahunnya.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.