Kartuagoda.Org Situs Taruhan Dengan Rating Kemenangan Tertinggi Se-Asia| Untuk LOGIN SITE Di HandPhone menggunakan Link : Kartuagoda.Org / Ratuagoda.com

Header Ads

BANDARQ Domino99 AGEN BANDARQ AGEN TOGEL TERPERCAYA

Rumitnya Permasalahan Pengobatan Kanker di Indonesia

Rumitnya Permasalahan Pengobatan Kanker di Indonesia

Rumitnya Permasalahan Pengobatan Kanker di Indonesia



Sebuah studi menuliskan, masing-masing tahun diduga Indonesia merasakan kerugian US$ 48 miliar atau selama Rp 672 triliun sebab pasien yang berobat terbit negeri, tergolong pasien penderita kanker.

Tak dapat dipungkiri, banyak sekali masyarakat Indonesia memang masih memandang mutu penyembuhan kanker di Indonesia belum memuaskan, sehingga tidak sedikit pasien meninggal dunia dampak kanker.

Namun, mesti dinyatakan bahwa memang tata seperti pengobatan kanker di Indonesia masih memiliki tidak sedikit masalah. Dr. A. Hamid Rochanan, SpB-KBD, MKes, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia (IKABDI), menyerahkan pemaparan tentang perkembangan penatalaksanaan kanker, khususnya kanker kolorektal.

"Kemajuan standar penatalaksanaan kanker yang menambah hasil terapi melulu akan bermakna bila dapat diakses oleh pasien yang membutuhkannya. Kanker ialah penyakit katastropik, yang tidak hanya membuat pasien terbebani sebab penyakitnya, tetapi pun karena pembiayaan terapinya. Oleh sebab itu, negara mesti muncul untuk menjembatani akses terhadap standar terapi kanker, khususnya di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),"

Secara eksklusif ia menyatakan tentang terapi target guna kanker kolorektal yang tengah menjadi isu karena ditarik keluar dari Formularium Nasional (Fornas) dan dihentikan penjaminannya oleh Kementerian Kesehatan cocok Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/707/2018.

“Terapi target bekerja dengan menargetkan gen atau protein tertentu untuk menolong menghentikan kanker tumbuh dan menyebar. Gen dan protein itu ditemukan di sel kanker atau sel yang berhubungan dengan perkembangan kanker. Dokter memakai terapi target dengan kemoterapi dan perawatan Iainnya pada kanker kolorektal metastasis (stadium IV) secara selektif cocok indikasi medis. Di Indonesia, terapi target sudah lama tersedia, dan sejumlah di antaranya dipastikan oleh ASKES dan selanjutnya oleh BPJS Kesehatan," paparnya.

Berdasarkan Fornas baru, dua obat kanker terapi target yakni cetuksimab dan bevacizumab dihapus guna kanker kolorektal. Cetukslmab masih masuk dalam Fornas yang ditunjukkan untuk kanker beda di luar kanker kolorektal, sementara bevacizumab yang pada Fornas sebelumnya ditunjukkan untuk kanker kolorektal sama sekali dihilangkan dari Fornas baru.

“Tidak memastikan kedua obat itu berarti mendorong dokter untuk melulu memberikan kemoterapi saja, sampai-sampai pasien kanker kolorektal metastasis yang memerlukan terapi target tidak menemukan hak pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau cocok indikasi medis,"

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.