Kartuagoda.Org Situs Taruhan Dengan Rating Kemenangan Tertinggi Se-Asia| Untuk LOGIN SITE Di HandPhone menggunakan Link : Kartuagoda.Org / Ratuagoda.com

Header Ads

BANDARQ Domino99 AGEN BANDARQ AGEN TOGEL TERPERCAYA

Cara Jitu Menghadapi Mom-Shaming

Cara Jitu Menghadapi Mom-Shaming

Cara Jitu Menghadapi Mom-Shaming

“Sudah berapa bulan sih, kok perutnya masih kecil?”, “Kok belum kurusan sih, abis melahirkan?”, “Anaknya gak ASI, ya?”. Pernah mendapat pertanyaan laksana itu, Moms? Atau malah Anda yang melontarkan kalimat itu ke ibu lain? Hati-hati, ini dapat berarti mom-shaming, lho!

Semenjak adanya media sosial, shaming atau bullying secara verbal belakangan ini kian umum terjadi. Hal ini disebabkan pelakunya lebih berani membuang kritik sebab tidak berhadapan langsung dengan korbannya. Agodapoker poker republik

Apa sih, Shaming Itu?
Berdasarkan keterangan dari PsikologDessy Ilsanty, M.Psi., shaming tersebut pada dasarnya dapat berarti suatu kritikan yang memiliki akibat negatif guna korbannya. Namun biasanya perilaku shaming ini tidak disadari oleh pelakunya.

“Shaming tersebut kan mempermalukan, jadi untuk evaluasi atau judgement dari orang beda yang sebenarnya dapat dibilang kritikan. Kritikan yang dampaknya dialami negatif bikin si penerima dan ingin merasa dipermalukan secara umum,” ujarnya saat didatangi di area Cipete, dalam acara Kampanye anti mom-shaming oleh Hallobumil sejumlah waktu lalu.

Topik shaming sangatlah beragam. Dalam ranah menjadi seorang ibu dan merawat anak seringkali kita dengar istilah mom-shaming (soal pola pengasuhan sebagai ibu terhadap anak), body-shaming (mengenai format tubuh), baby-shaming (tumbuh kembang bayi), dan lain-lain. Bagi ibu yang sedang merawat anak, Dessy menuliskan mereka dapat mendapatkan kombinasi shaming tersebut.

Penyanyi Ini Alami Mom-Shaming
Penyanyi sekaliguscelebrity mom, Vicky Shu, ternyata diketahui menjadi korban shaming, terlebih sejak dirinya hamil sampai resmi menjadi seorang ibu. Ia menyatakan shaming ini semakin terasa sesudah melahirkan. “Saya merasakan shaming-nya lebih ke format badan sih, body-shaming. Misalnya dibilang “kok gak kurus-kurus?”, “kok bengkak terus?,” dan itu buat stres sekali, sih,” ungkapnya.

Di samping di media sosial, ibu dari Abimanyu Manggala Nugroho Putro ini mengatakan pun mendapati perilaku shaming secara langsung. “Shaming ini saya temui di media sosial banyak, sih. Tapi ketemu langsung, dari orang-orang yang gak kenal pun banyak. Lebih nyebelinnya sebab pelakunya orang yang gak kenal. Waktu tersebut di jalan pernah ketemu bapak-bapak bilang “ini Vicky Shu ya, kok gendut banget?” ceritanya.

Rasa kesal pasti menghinggapi hati istri dari Ade Imam ini ketika menerima shaming dari orang lain. Bahkan ia menyatakan pernah hingga menangis sebab terbawa perasaan (baper). Namun seiring berjalannya masa-masa ia mulai dapat menerima dan menghadapinya dengan lebih santai.

“Awalnya sebel sih, namun lama-lama saya pikir kayaknya tidak seluruh orang tahu saya abis melahirkan. Jadi mereka lebih ke spontan aja. Jadi aku mulai menerima,” katanya.

Mom-Shamingbisa Sebabkan Stres pada Ibu dan Janin
Mom-shaming adalahhal yang butuh menjadi perhatian. Khususnya ketika seorang ibu menerima mom-shaming saat masa kehamilan. Karena tak jarang ibu yang menerima mom-shaming akan merasakan stres sehingga dominan  pada kesehatan mentalnya maupun kesehatan janin. Dokter kandungan, dr. N.B. Donny A.M., SpOG, menuliskan bila Moms merasakan stres ketika hamil, janin juga akan menikmati hal yang sama.

“Dari sisi kesehatan mental, janin itu dapat merasakan bila ibu sedang stres. Karena terdapat yang namanya hormon CRH (corticotropin-releasing hormone) yang mengirim sinyal ke janin, sampai-sampai janinnya bakal ikut sres. Efeknya nanti bakal timbul mules (kontraksi) sebelum waktunya, dan tersebut yang dihindari lagipula kalau belum lumayan bulan,” jelasnya.

Bagaimana Menghadapi Mom-Shaming?
Berdasarkan keterangan dari Dessy, mom-shaming ini akan paling terasa saatself esteem Moms agak rendah. Misalnya, Moms meragukan apakah Anda telah menjadi seorang ibu yang baik atau belum. Ketika terdapat keraguan tersebut pasti Anda bakal menjadi lebih sensitif dengan mom-shaming. “Begitu orang meragukan, dapat jadi Moms pun tambah ragu dengan diri Anda,” tambah Dessy.

Untuk menghadapi mom-shaming, Dessy menyarankan sejumlah hal berikut:

- Jadilah individu yang open minded (terbuka). Ketika orang berkomentar, lebih baik Moms memahami dulu perkataannya, tidak boleh langsung bereaksi. Yakinlah bahwa orang tersebut sebetulnya berniat baik ketika memberi komentar.

- Anggaplah shaming sebagai nasihat. Hal yang baik dapat Anda ambil, sedangkan yang tidak cocok dengan suasana yang sebenarnya, hiraukan.

- Yakinlah bahwa Moms dapat menjadi ibu yang baik dengan terus berjuang memperkaya diri dengan menggali informasi sebanyak-banyaknya.

Penyanyi Vicky Shu pun memiliki metodenya sendiri saat menghadapi mom-shaming. Caranya, Ia selalu mengupayakan untuk beranggapan positif, berkeyakinan bahwa anda tidak sendiri, seluruh orang pasti merasakan mom-shaming. Untuk tersebut ia menyuruh Moms guna saling menyokong sesama ibu. Perempuan yang sekarang tengah hamil anak dua-duanya ini juga berjuang untuk sharing dengan suami bila mendapati shaming. “Untuk melawan mom-shaming pastinya dengan anda sendiri tidak mengerjakan mom-shaming untuk orang lain,” tegasnya.

“Mengerti Mama” Kampanyekan Anti Mom-Shaming

Mom-shaming pun tak luput dari perhatian software Hallobumil. Sebagai software pendamping sekitar persiapan kehamilan, masa kehamilan, dan pascakehamilan, Hallobumil pun melihat mom-shaming sebagai suatu isu yang butuh ditangani.

Aplikasi ini pun menciptakan sebuah gerakan anti mom-shaming bertema “Mengerti Mama”. Berdasarkan keterangan dari Mia Argianti selaku Head of Hallobumil, kampanye "Mengerti Mama:Fight Mom-Shaming" ini bermunculan dari kenyataan dan fakta bahwa masing-masing ibu bakal mempunyai tanggung jawab yang berat, dan sepanjang perjalanannya Moms memerlukan kesehatan jasmani dan mental yang luar biasa.

“Kampanye anti mom-shaming ini dikemas dalam bungkusan pendidikan yang dilaksanakan secara konkret pada ranah digital. Kami bercita-cita edukasi anti mom-shaming serta fitur-fitur penyokong pada software kami dapat menjadi bukti sokongan dan peran Hallobumil signifikan dalam menemani setiap wanita untuk menjadi a truly Mom,” tutupnya.

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.