Kartuagoda.Org Situs Taruhan Dengan Rating Kemenangan Tertinggi Se-Asia| Untuk LOGIN SITE Di HandPhone menggunakan Link : Kartuagoda.Org / Ratuagoda.com

Header Ads

BANDARQ Domino99 AGEN BANDARQ AGEN TOGEL TERPERCAYA

Harga Minyak Terpacu Panasnya Tensi Timur Tengah

Harga Minyak Terpacu Panasnya Tensi Timur Tengah

Harga Minyak Terpacu Panasnya Tensi Timur Tengah



Harga minyak mentah berjangka menguat pada perniagaan Selasa (9/7), masa-masa Amerika Serikat (AS). Kenaikan terjadi seiring memanasnya tensi di Timur Tengah dan kepandaian pemangkasan buatan dijalankan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Namun demikian, penguatan diberi batas oleh perang dagang AS-China yang sudah menyeret perkembangan ekonomi global dan berimbas pada permintaan minyak.

harga minyak mentah berjangka Brent naik US$0,05 menjadi UA$64,16 per barel. Penguatan pun terjadi pada harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) sebesar Us$0,17 menjadi US$57,83 per barel.


Pekan lalu, OPEC dan sekutunya, tergolong Rusia sepakat guna memperpanjang kepandaian pemangkasan buatan minyak sampai Maret 2020.

Harga Brent pun telah menanjak nyaris 20 persen sejak mula 2019. Di samping oleh kesepakatan OPEC, harga Brent menemukan topangan dari memanasnya tensi di Timur Tengah, terutama berhubungan program nuklir Iran.

Kemudian, pergerakan harga pun terpacu desakan dari perkabaran soal Iran. Dikutip dari kantor media Tasmin oleh Reuters, pejabat militer Iran berkomentar bahwa penahanan kapal tanker minyak Iran di pesisir Gibraltar oleh Inggris tidak bakal didiamkan.

"Militer Iran berkata tentang balasan kondisi di Gibraltar telah menciptakan sedikit permintaan di pasar," ujar Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger di New York.

Tensi di Timur Tengah yang memanas menciptakan konflik nyaris terjadi antara Iran dan AS. Pada Selasa (9/7) kemarin, Uni Eropa mendesak Iran untuk mengembalikan peningkatan pengayaan uranium yang melanggar perjanjian nuklir negara-negara maju pada 2015. Gedung Putih telah terbit dari perjanjian tersebut pekan kemudian dan sudah memberlakukan pulang sanksi terhadap Iran.

"Pasar masih terjebak salah satu kekhawatiran bakal perlambatan perkembangan ekonomi dan tingginya risiko geopolitik berhubungan Iran," ujar Analis Price Future Group di Chicago.

Sementara itu, eskalasi harga minyak diberi batas oleh perang dagang AS-China yang menggerus prospek perkembangan ekonomi global.

Rencananya, dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut akan kembali mengerjakan negosiasi perniagaan pekan ini. Namun, sinyal berkurangnya perbedaan antara kedua pihak masih sedikit.

Pada Selasa (9/7) kemarin, proyeksi bulanan Badan Administrasi Informasi Energi AS memangkas proyeksi permintaan minyak global sebesar 150 ribu barel menjadi 1.07 juta barel masing-masing hari (bph). Revisi ini telah dilaksanakan selama enam bulan berturut-turut.

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.