Kartuagoda.Org Situs Taruhan Dengan Rating Kemenangan Tertinggi Se-Asia| Untuk LOGIN SITE Di HandPhone menggunakan Link : Kartuagoda.Org / Ratuagoda.com

Header Ads

BANDARQ Domino99 AGEN BANDARQ AGEN TOGEL TERPERCAYA

Target Meleset, Pemerintah Desak Pertamina Berbenah

Target Meleset, Pemerintah Desak Pertamina Berbenah

Target Meleset, Pemerintah Desak Pertamina Berbenah



AGODAPOKER Pemerintah mendesak PT Pertamina (Persero) maupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi (migas) lainnya guna segera berbenah. Pasalnya, sepanjang paruh kesatu tahun ini, 6 dari 10 kontraktor minyak terbesar belum menjangkau target buatan siap jual (lifting) minyak yang diputuskan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Dari 10 besar, terdapat 6 KKKS yang lifting (minyak) turun, dan dari 6 tersebut 5 ialah (milik) Pertamina, yakni Pertamina EP, PHM, PHE OSES, PH ONWJ dan PKHT. Ini memang menjadi perhatian, " kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam penjelasan resmi, dilansir Senin (29/7).

Kinerja serupa juga dirasakan pada lifting gas, khususnya pada pengelolaan Blok Mahakam yang operasionalnya telah dipungut alih oleh PT Pertamina Hulu Mahakam dari Total E&P semenjak 1 Januari 2018. SKK Migas mencatat, sepanjang semester I 2019, realisasi lifting gas Blok Mahakam melulu 662 MMScfd atau baru 60 persen dari targetnya tahun ini, 1.100 MMScfd.


Karenanya, Dwi meminta Pertamina mengevaluasi dan menggali terobosan menanggulangi masalah tersebut.

"Saya bercita-cita Pertamina kerjakan upaya-upaya guna perbaikan supaya lifting ini, tidak boleh sampai nanti mana yang dipungut oleh Pertamina sebagai operator justeru terjadi penurunan," harap Dwi.

Selanjutnya, Dwi merinci persoalan lifting migas yang mesti secepat barangkali ditangani oleh Pertamina.

"Aspek implementasi teknologi, khususnya transfer of knowledge dan proses investasi yang harus mesti jalan lumayan cepat. Kami harapkan nanti manajemen dan pegawai Pertamina dapat lebih konsentrasi perbaiki kinerja," jelasnya.

SKK Migas pun mencatat penurunan lifting gas juga diprovokasi oleh rendahnya penyerapan kargo berlebih di Muara Bakau yang tidak jadi dipasarkan PT Pertamina (Persero) sebagai pengelola kilang LNG Bontang.

"(Rendahnya penyerapan kargo di Muara Bakau) tersebut mengurangi buatan dari 645-670 MMScfd ke level 500 MMScfd sebab ada LNG yang tidak diserap," jelas Wakil Kepala SKK Migas Sukandar.

Lebih lanjut, pemerintah pun meminta Pertamina segera mengambil tahapan strategis demi menaikkan lifting migasnya. Terlebih, muncul permasalahan kebocoran gas di Blok ONWJ yang dioperatori oleh PT Pertamina Hulu Energi ONWJ sekitar dua minggu terakhir.

Sebagai informasi, SKK Migas menulis realisasi lifting migas sampai akhir semester I 2019 menjangkau 1,81 juta barel masing-masing hari (bph) atau 86 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Jika dirinci, realisasi lifting minyak sepanjang paruh kesatu ini terdaftar 752 ribu bph atau 97 persen dari target.

Sementara, realisasi distribusi dan lifting gas sekitar enam bulan kesatu tahun ini terdaftar 5.913 mmscfd atau setara 1.056 ribu bph. Artinya, realisasi lifting gas baru menjangkau 86 persen dari target APBN 2019.

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.