Kartuagoda.Org Situs Taruhan Dengan Rating Kemenangan Tertinggi Se-Asia| Untuk LOGIN SITE Di HandPhone menggunakan Link : Kartuagoda.Org / Ratuagoda.com

Header Ads

BANDARQ Domino99 AGEN BANDARQ AGEN TOGEL TERPERCAYA

4 Penyebab Kepala Bayi Peyang

4 Penyebab Kepala Bayi Peyang

4 Penyebab Kepala Bayi Peyang

Tidak seluruh kepala bayi berbentuk bulat sempurna. Ada beberapa bayi mempunyai kepala yang unsur belakang datar atau peyang. Kondisi ini tidak riskan karena tidak menggangu perkembangan otak. Namun, sejumlah orangtua, kepala bayi yang peyang dirasakan kurang baik secara estetis.

Dalam istilah medis, kepala peyang disebut pun plagiocephaly. Kondisi ini dapat membuat kepala bayi tampak tidak simetris, terutama bilamana dilihat dari atas. Apa penyebabnya?

Tulang kepala atau tengkorak tersusun dari lima lempeng tulang yang saling menyatu. Namun ketika bayi baru lahir, tulang itu belum menyatu dan masih diberi batas oleh jaringan yang lunak. Konsistensi tulang juga belum benar-benar keras. Agodapoker poker republik

Akibatnya, andai kepala bayi menemukan tekanan, bentuknya dapat berubah. Tulang kepala bayi baru bakal menyatu dan mengeras sejumlah bulan sesudah kelahiran.


Beberapa situasi di bawah ini, dapat memberikan desakan berlebih pada kepala bayi:

1. Posisi tidur tidak jarang kali terlentang

Bayi memang dianjurkan untuk istirahat terlentang sebab posisi istirahat ini dapat membantu meminimalisir risiko kematian bayi seketika atau sudden infant death syndrome (SIDS). Tapi, kepala peyang dapat jadi di antara dampaknya.

Tentu risiko kepala peyang tidak seberapa urgen jika dikomparasikan dengan meminimalisir risiko SIDS. kita tetap butuh memposisikan bayi untuk istirahat terlentang, walau berisiko kepala bayi jadi peyang.

Agar desakan di kepala bayi dapat berkurang, perbanyak masa-masa menggendong Si Kecil, sampai-sampai ia tidak butuh terus-terusan berada pada posisi terlentang. Menaruh bayi di bouncer atau baby seat juga dapat mengurangi risiko terbentuknya kepala peyang.

2. Kurangnya tummy time

Saat bayi sedang terbangun, tidak boleh selalu posisikan ia laksana sedang tidur. Bayi pun perlu tummy time atau sedang di posisi tengkurap, untuk mengajar kekuatan otot leher serta otot lainnya yang diperlukan untuk merangkak, duduk, dan nantinya, berdiri.

3. Sempitnya ruang di janin sebab bayi kembar

Bayi kembar mesti berbagi satu rahim bersama-sama sampai-sampai ruang yang terdapat pun jadi lebih sempit. Hal ini meningkatkan bisa jadi kepala bayi menjadi tertekan dan kesudahannya peyang.

4. Penggunaan perangkat vacuum atau forcep ketika proses persalinan

Pada saat-saat tertentu, terdapat alat penolong yang dipakai pada proses persalinan, laksana vacuum dan forcep. Saat digunakan, perangkat ini akan menyerahkan tekanan pada tulang kepala bayi.

Tidak melulu tekanan yang berlebihan, penyebab kepala bayi peyang salah satunya ialah adanya gangguan pada otot leher. Kondisi ini seringkali bisa terjadi dampak rahim yang sempit atau posisi bayi yang sungsang.

Bayi yang bermunculan prematur pun lebih berisiko mempunyai kepala yang peyang. Pasalnya, ketika lahir, kepala mereka lebih lunak dikomparasikan bayi yang lahir cocok waktunya. Bayi yang prematur pun mempunyai kecenderungan guna tidak tidak sedikit mengganti posisi kepala sebab masih kendala untuk melakukannya.

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.